Celana teman saya belel, katanya aus dipakai menggosok cincin batu, tidak hebat. Dan saya tidak tertarik dengan cincin batu apalagi celananya. Saya pemegang teguh tradisi leluhur saya, cincin batu memberatkan jari tangan! Sangat masuk akal.
Teman saya memakai cincin batu warna kuning di jarinya, pantas dia mampu beli dan mau memakainya, saya tidak takjub atau membencinya, biasa saja seperti nonton film di tivi ada iklannya.
Tetangga saya sering saya lihat memakai cincin batu warna merah, biru, putih, hitam, cokelat, abu-abu dan dia tidak buta warna.
Dunia ini berwarna semenjak ada televisi warna, Bung!
Saya tidak pernah diwajibkan untuk memakai cincin batu meski sedang trend cincin batu, maka saya tidak mamakainya, kalau pun ini wajib, saya juga sungkan memakainya karena saya tidak punya cincin batu. Dan saya bahagia kalau tidak sedang sedih.
Jika Anda pemakai cincin batu sekarang, itu harusnya milik Anda sendiri bukan mencuri punya orang, kalau beli duitnya kurang berarti Anda punya utang dan Anda harus melunasinya dan tidak bisa over kredit, setahu saya seperti itu.
Ada batu cincin yang harganya ratusan juta rupiah, kalau saya mampu beli saya mau beli yang murah saja karena rasanya pasti tidak enak makan batu. Sandang, pangan, papan lalu batu. Aneh!
0 komentar:
Posting Komentar