Siapa yang membutuhkan tidur sampai 12 jam? Saya bisa, dengan catatan tidak ada yang membangunkan dan beri saya libur setelahnya, saya siap dan bersedia. Saya tidak memiliki rekam medis yang jelek mengenai tidur 12 jam, boro-boro rekam medis, ke dokter sekedar periksa koreng saja belum pernah, gak tahu kalau si Ishak, saya sudah jarang menanyai orang-orang setelah tugas sensus selesai!
Saya hanya tidur paling lama 6 jam, bahkan kurang. Kalau kelebihan saya tidak sanggup bayarnya. Bedanya saya sama kamu apa? Jelas beda lah, saya tidur disini kamu disana, tidak istimewa.
Barangkali ada yang pernah mendengar, tidur yang baik minimal 8 jam semalam, teorinya seperti itu. Nah yang punya teori bisa nyenyak tidur, kita yang praktek kesusahan tidur, banyak mikir. Mikirin utang, karier, asmara dan kesehatan soalnya sudah tidak musim lagi sms dengan ketik reg spasi.
Kita sebagai pemilik tunggal tubuh, rasanya tidak perlu diajari tentang kebutuhan tidur, kapan waktunya bangun, kapan waktunya makan, kapan waktunya mandi, kapan waktunya buang air. Kita sendiri yang merasakan, tinggal kreatif kita sendiri yang bekerja menyesuaikan, jangan digabung. Masak tidur sambil buang air, bau!
Anda silakan tidur sampai 12 jam, kalau memang tidak mengganggu kegiatan yang lain, silakan bangun kalau memang bangun, tidur lagi kalau mau nurut Mbah Surip, bangun tidur terus mandi kalau mau nurutin lagu anak-anak. Kreatif sedikitlah bang, masak dituntun terus.
0 komentar:
Posting Komentar