Nafsu adalah Seni Hidup dan Kita Melakukannya Setiap Hari

Nafsu adalah Seni Hidup dan Kita Melakukannya Setiap Hari
Tuhan adalah pengatur masa dan tugas kita adalah menyusun jadwalnya, sangat sederhana. 

Kita dipersiapkan siang untuk melakukan kegiatan untuk menyambung kelangsungan hidup dan malam hari disediakan untuk beristirahat, mempersiapkan tenaga utnuk kembali lagi melakukan kegiatan guna menyambung kelangsungan hidup kita lagi, ini juga masih sederhana tapi seragam.

Ternyata hidup kita hanya untuk ini dan itu saja setiap hari.

Lalu dimana seninya?

Seninya adalah nafsu.

Kita disediakan nafsu untuk melanggar tatanan baku untuk mengejar sesuatu yang kita sendiri juga tidak terlalu faham faedahnya. Hanya ingin seperti orang lain, itu saja.

Kita bekerja dengan slogan demi sesuap nasi, padahal kita sendiri sejujurnya mengaku bahwa sesuap nasi tidak akan membuat kenyang perut kita, nafsu kita meminta lebih dan mendorong kita melakukan kegiatan untuk menyambung hidup menjadi lebih keras dan lebih lama melebihi waktu yang telah disediakan, lalu kapan kita menikmati hasil dari kegiatan untuk menyambung hidup?

Isi kepala setiap orang berbeda, maka nafsu yang menjadi kesenian dalam hidup juga hadir dengan segala varian yang sangat berwarna dan tidak bisa dihitung. Ini bukan tugas saya untuk berhitung dan melaporkan hasilnya kepada Anda!

--Membayangkan manusia tanpa nafsu adalah seperti melihat tumpukan kertas kosong seragam--





Saya Menyerah Karena Tidak Bisa

Saya menyerah karena saya tidak bisa.

saya meyerah karena saya tidak bisa
Tidak terlalu banyak orang yang mau mengakui kelemahannya sendiri. Saya juga sama, tenang saja. Anda satu aliran dengan saya. Padahal sudah mencoba dan gagal, terus gagal. Mungkin Anda pernah mendengar, Thomas Alfa Edison menemukan lampu pijar setelah melakukan percobaan ribuan kali yang gagal sebelum akhirnya bisa menciptakan lampu.

Tapi kita bukan Thomas, Alfa atau Edison, bukan? Jadi apa salahnya, kita mengakui kelemahan kita dan mendelegasikannya kepada orangyang lebih kompeten dibidangnya. Jangan terlalu maruk, bos. Santai saja kayak di pantai.

Sejak kecil kita dididik untuk tidak cepat menyerah oleh guru, orang tua dan siapa saja yang pernah mendidik Anda, saya tidak tahu semua. Dan kita termotivasi karenanya, lalu berandai-andai sesudah besar menjadi manusia serba bisa, pahlawan super atau setidaknya jadi Menristek yang kemudian menjadi Presiden, indah bukan?

Ketika fikiran kita sedikit terbuka, ada banyak realita yang disajikan panggung dunia dan semuanya tidak seratus persen,  mendukung pendidikan yang kita dapat selama ini, jangan sedih. Itu adalah kehidupan yang sebenarnya. Dan Anda bisa saja bersorak waktu pelajaran tertentu yang Anda sangat malas karenanya sekarang terbukti bahwa pelajaran ini tidak perlu Anda praktekan di hidup Anda.

Kalau saya menyerah, itu karena saya tidak bisa, bukan karena saya tidak mau. Mungkin kadara kemampuan kita perlu ditimbang kembali, bukankah kita masih punya teman, kenalan atau sebangsa manusia lainnya yang mumpuni dibidangnya dan bahkan senang melakukannya? Pertimbangkanlah.

Tidur 12 Jam

Siapa yang membutuhkan tidur sampai 12 jam? Saya bisa, dengan catatan tidak ada yang membangunkan dan beri saya libur setelahnya, saya siap dan bersedia. Saya tidak memiliki rekam medis yang jelek mengenai tidur 12 jam, boro-boro rekam medis, ke dokter sekedar periksa koreng saja belum pernah, gak tahu kalau si Ishak, saya sudah jarang menanyai orang-orang setelah tugas sensus selesai!

tidur 12 jam
Saya hanya tidur paling lama 6 jam, bahkan kurang. Kalau kelebihan saya tidak sanggup bayarnya. Bedanya saya sama kamu apa? Jelas beda lah, saya tidur disini kamu disana, tidak istimewa.

Barangkali ada yang pernah mendengar, tidur yang baik minimal 8 jam semalam, teorinya seperti itu. Nah yang punya teori bisa nyenyak tidur, kita yang praktek kesusahan tidur, banyak mikir. Mikirin utang, karier, asmara dan kesehatan soalnya sudah tidak musim lagi sms dengan ketik reg spasi.

Kita sebagai pemilik tunggal tubuh, rasanya tidak perlu diajari tentang kebutuhan tidur, kapan waktunya bangun, kapan waktunya makan, kapan waktunya mandi, kapan waktunya buang air. Kita sendiri yang merasakan, tinggal kreatif kita sendiri yang bekerja menyesuaikan, jangan digabung. Masak tidur sambil buang air, bau!

Anda silakan tidur sampai 12 jam, kalau memang tidak mengganggu kegiatan yang lain, silakan bangun kalau memang bangun, tidur lagi kalau mau nurut Mbah Surip, bangun tidur terus mandi kalau mau nurutin lagu anak-anak. Kreatif sedikitlah bang, masak dituntun terus.


Menuju Tak Terbatas dan Melampauinya

Saya tidak tahu mengapa ingin menulis anekdot Buzz dari Toy Story yang sering terngiang di telinga saya, "Menuju tak terbatas dan melampuinya" Padahal saya tidak memiliki target apa-apa, segini juga sudah uyuhan. Jangankan menuju tak terbatas, sampai finish juga belum pernah. Apakah saya pernah cerita kalau saya bukan Atlet Marathon?

Karena manusia mempunyai jatah umur, maka mau tak mau kita dipaksa mengakui keterbatasan kita. Pekarangan rumah saja ada batasnya, tidak peduli uang Anda masih banyak di rekening bank. Kertas ada batasnya juga, tidak peduli itu kertas kosong sekalipun, dan saya juga ada batasnya menulis disini, jangan terlalu berharap saya akan menulis panjang lebar dan membuat Anda puas, lalu lupa makan-lupa mandi. Gila, yang benar saja.

Keterbatasan yang kita punya, seringkali menjadi alasan untuk tidak atau iya. Tidak melakukan sesuatu atau iya melakukan sesuatu. Kalau saya terdesak, saya akan bersandar pada keterbatasan saya dan tidak melakukan sesuatu seolah-olah sahih, tapi kalau saya merasa berhasil melakukan sesuatu dengan sedikit peras otak, saya merasa seolah-olah saya telah melampaui batas. Padahal, tidak!

Saya tidak pernah bisa maksimal, hanya medium, seringnya minimal dan saya biasa saja, tidak terlalu terobsesi dengan batas apalagi melampauinya. Segini juga udah uyuhan, saya mah. Kalau Anda bisa menuju batas hari ini, apa salahnya melampauinya. Lalu silakan hubungi Buzz, katakan "Saya bisa!" Dan tolong kabari saya, untuk proyek percontohan umat manusia.

Tujuan Hidup Kita Apa

Tujuan Hidup Kita Apa?

tujuan hidup kita apa
Banyak yang bertanya kepada dirinya sendiri, tujuan hidup kita apa? Mana saya tahu. Saya juga tidak tahu apakah Anda masih hidup? Hidup ini misterius saudara-saudara kita bisa meminta hidup lebih lama, sementara jatah umur kita sudah terlanjur dibuat dan tidak bisa dihapus.

Apa manfaatnya buat kita? Kalau hidup ini bermanfaat untuk orang banyak, saya kira bermanfaat juga untuk kita, jadi jangan disamakan dengan menfaat obat. Umur kita tidak pernah ada yang tahu, jalan satu-satunya berikan manfaat kepada orang lain, itu saja.

Kita tidak sendirian, ada banyak manusia di belahan dunia lainnya yang ingin bermanfaat untuk orang lain sama halnya dengan kita, tugas kita adalah, tidak usah berfikir terlalu berat, lakukan saja apa yang kita bisa dan kita suka, selama tidak melanggar aturan agama, masyarakat dan negara, halal!

Untuk apa memiliki perencanaan yang matang kalau akhirnya mentah lagi atau sudah matang malah busuk, mending mengalair seperti air dan dibutuhkan orang banyak, hikamhnya kita sendiri yang merasakan. Tuhan menilai dari langit ke-tujuh, selesai!

Setengah Delapan Pagi

setengah delapan pagi
Saya kira kita semua pernah melihat jam pada pukul setengah delapan pagi, ini artinya setengah jam lagi bos kita akan ngomel-ngomel kalau kita tidak hadir di tempat tugas kita. Atau artinya Anda terlambat setengah jam untuk masuk kerja. Atau saya baru saja tidur beberapa jam yang lalu. Jangan terlalu heran, si Anto tetangga saya juga biasa saja, yang penting masih beriman.

Apa sih artinya setengah jam sebelum jam delapan pagi?

Banyak sekali artinya. Si Udin sudah menjual bubur kacang ijo 8 mangkok ke balai desa untuk sarapan pagi pamong desa. Bu Mirah sudah menjual 1 potong kaos kepada si Candra anaknya bu Casritem yang menangis berguling-guling waktu melihat ada kaos Sponge Bob model baru di toko baju Bu Mirah. Dan artinya bu Casritem sudah menghabiskan uang 45 ribu, bahkan sebelum ia selesai membayar sayuran yang ia pilih dari lapaknya Mang Kustar.

Untungnya saya, saya tidak kehilangan apa-apa, karena masih tidur. Katanya rejeki saya bisa dipatok ayam, tinggal kita potong saja ayamnya lalu kita makan, rejeki yang tadi dipatok ayam kita makan lagi, jenius! Apa hebatnya bangun pagi kalau ternyata malah kita kehilangan sesuatu?

Dengan bangun sebelum setengah delapan artinya penjual kopi di warung sebelah mengambil seribu dari dompet istri saya, dan gas elpiji 3 kilo berkurang sedikit isinya untuk masak air. Dan paru-paru saya sudah kemasukan asap pagi-pagi. Dan saya menolaknya dengan cara halus, pura-pura masih ngantuk.

Pekerjaan sih gampang, toh tidak akan beres jam delapan pagi ini, sampai jam dua belas siang juga belum tentu beres. Ad-ada saja.

Begadang Tidak Boleh Tidur

Begadang tidak boleh tidur? 


begadang tidak boleh tidur
Anda mungkin mencibir membaca pilihan kata-kata saya. Tapi saya tidak, saya sangat mengantuk. Kalau Anda sudah terbiasa kerja di siang hari, pasti berat kalau dapet wangsit kerja malam, saya juga begitu. Keberatan kalau Anda menindih saya. Awalnya tanggung, kejar target atau masih betah ngejar setoran, lama-lama kebiasan. Saya tidak berkata baik atau buruknya kebiasaan tersebut, karena saya bukan Juri Indonesiaan Idol!

Anda akan merasa sangat sepi dan sendiri kalau kerja malam, kecuali si Johan datang minta rokok atau si Dadang nongol minta makan. Tapi karena sepi dan sendiri saya jadi lebih fokus untuk mengerjakan apa saja, menulis, membaca, bermain game, ngupil dan bolak-balik kencing tanpa ada yang protes. Bayangkan, dunia sekarang milik Anda sendiri, bebas berbuat apa saja tapi tidak boleh tidur kalau judulnya begadang.

Orang kaya di kampung saya, juga sering bangun sampai larut malam, menjaga kekayaannya yang tidak semua bisa dimasukan ke rumah, padahal rumahnya besar. Tapi dia bukan idola saya, jangan ngawur! Idola saya tetap, diri saya sendiri dan orang lain yang membuat saya kagum, kalau sudah tidak kagum, saya kembali menjadi kandidat tunggal.

Tidur yang baik adalah saat mata mengantuk dan kita tidak kuat untuk menahannya, dan itu tidak terbatas malam saja. Pagi, siang, sore juga boleh, itu hak Anda, saya tidak urus!

Siapkan kopi kalau punya, rokok kalau doyan, cemilan kalau ada, maka Anda siap untuk begadang tanpa tidur. Dan saya mengantuk lagi.

Jam Tiga Dini Hari

jam tiga dini hari
Jangan mengaku pemberani kalau Anda takut keluar rumah jam tiga dini hari, gelap, dingin dan seram. Ada banyak teror jam tiga dini hari, di pasar, di terminal dan di depan rumah saya. Tapi saya tidak takut, karena saya sedang tidur.

Kalau pun masih bangun, saya akan berusaha sangat keras untuk tidur. Saya lapar kalau memaksa untuk tetap bangun. Sepertiga malam terakhir datang setiap hari, jangan pura-pura tidak tahu, kecuali saya.

Saya lahir jam tiga dini hari dan langsung menangis saat itu juga, bukan karena takut, tapi skenarionya begitu. Saya tidak berani melawan skenario, takut tidak diajak main film lagi. Dan semua orang tersenyum ketika saya menangis, tapi saya tidak protes, salah satu sisi baik saya yang lain.

Ibu saya sudah mau meninggal jam tiga dini hari, tapi tidak jadi karena yang lain masih tidur. Beliau pergi saat yang lain sudah bangun semua, jam sembilan pagi hari. Tapi kakek dengan gagah berani pergi jam tiga dini hari setelah dibacakan surat Yaasin oleh tetangganya yang Ustadz.

Saya dan Hari Minggu

saya dan hari minggu
Anda yang sering berharap hari Minggu datang dengan cepat, tolong bertobatlah! Gara-gara Anda hari Minggu datang lebih cepat 12 menit 11 detik. Ini mengurangi waktu akhir pekan saya pada Sabtu, jahat.

Hari Minggu yang Anda tunggu karena hari libur Nasional? Lalu Anda bebas libur kemana saja yang Anda mau pada hari itu, setelah 5-6 hari Anda sibuk dengan pekerjaan yang membosankan menurut Anda? Salah sendiri memilih pekerjaan yang membosankan, lalu ramai-ramai demo kepada Tuhan supaya hari Minggu datang lebih cepat, kasian!

Saya benci hari Minggu bukan karena tanggal merahnya, saya benci liburnya orang yang bekerja. Pekerjaan orang-orang yang bekerja adalah menunggu hari libur dan didapatkan dengan gratis pada hari Minggu. Hallo, mengapa tidak pesan kalender yang isinya hari Minggu semua?! Paling berapa duit, sih?

Jangan main keroyokan gitu dong, bisa-bisa Tuhan mengambil suara terbanyak saking bingungnya didesak oleh kelompok Anda yang selalu meratap secepatnya diberi hari Minggu. Tentu saja saya kalah yang minoritas. Bagi saya, tidak ada bedanya hari Minggu dan hari libur lainnya, semuanya sama saja bisa dilihat di kalender.

Saya dan hari Minggu belakangan ini sedang tidak akur, jarang bertegur sapa. Dia yang mulai duluan, bukan saya.

Perputaran Uang yang Rumit

perputaran uang yang rumit
Sebelumnya saya fikir orang tua saya adalah orang yang sangat kaya dan punya banyak uang, soalnya waktu kecil sering memberi saya uang untuk jajan. Dan saya menangis kalau belum diberi.

Setelah orang tua saya mengeluh kehabisan uang, saya mulai berfikir bagaimana caranya mendapatkan uang. Katanya harus kerja baru dapat uang. Lalu darimana uang yang diberikan kepada kita? Apakah yang membayar pekerjaan kita juga bekerja? Padahal dia yang memberikan pekerjaan kepada orang lain. Situasi yang rumit untuk dipelajari anak seumuran saya waktu itu.

Maka saya memutuskan untuk meminta uang lagi untuk jajan, sekalian ingin tahu darimana datangnya uang.

Ternyata uang itu datang dari ayah ke ibu lalu ke saya. Dan saya mengembalikan kembaliannya kepada ibu, lalu ibu menyimpannya dibawah bantal dan ayah mengambilnya lebih banyak untuk membeli rokok ke warung. Perputaran benda yang rumit dan sulit untuk dilacak. Kepala saya menjadi pusing dan perut saya terasa mual lalu muntah.

Ibu mendatangi saya dan beliau bilang akan membeli obat di warung, masuk kamar dan menggerutu uangnya hilang dan ayah senyum sementara ibu mukanya masam. Sejak saat itu, saya tidak mau memikirkan uang, takutnya sakit lagi.

Ada teman kecil saya yang menemukan uang di jalan, saya langsung pulang ke rumah bertanya kepada ibu barangkali uangnya hilang dan ibu bilang uang kita hilang di warung. Berarti bukan uang kami, karena teman saya menemukannya di jalan bukan di warung.

Ketika ayah di rumah terus ibu bilang tidak punya uang lagi, ketika ayah berangkat merantau ibu bilang belum punya uang, ketika ayah pulang dari perantauan ibu bilang baru punya uang lalu habis buat bayar ke warung. Saya jadi bosan sendiri memikirkan uang. Padahal kami sekeluarga tidak pernah makan uang, sumpah!

Trend Cincin Batu

trend cincin batu
Celana teman saya belel, katanya aus dipakai menggosok cincin batu, tidak hebat. Dan saya tidak tertarik dengan cincin batu apalagi celananya. Saya pemegang teguh tradisi leluhur saya, cincin batu memberatkan jari tangan! Sangat masuk akal.

Teman saya memakai cincin batu warna kuning di jarinya, pantas dia mampu beli dan mau memakainya, saya tidak takjub atau membencinya, biasa saja seperti nonton film di tivi ada iklannya.

Tetangga saya sering saya lihat memakai cincin batu warna merah, biru, putih, hitam, cokelat, abu-abu dan dia tidak buta warna.

Dunia ini berwarna semenjak ada televisi warna, Bung!

Saya tidak pernah diwajibkan untuk memakai cincin batu meski sedang trend cincin batu, maka saya tidak mamakainya, kalau pun ini wajib, saya juga sungkan memakainya karena saya tidak punya cincin batu. Dan saya bahagia kalau tidak sedang sedih.

Jika Anda pemakai cincin batu sekarang, itu harusnya milik Anda sendiri bukan mencuri punya orang, kalau beli duitnya kurang berarti Anda punya utang dan Anda harus melunasinya dan tidak bisa over kredit, setahu saya seperti itu.

Ada batu cincin yang harganya ratusan juta rupiah, kalau saya mampu beli saya mau beli yang murah saja karena rasanya pasti tidak enak makan batu. Sandang, pangan, papan lalu batu. Aneh!

Tentara itu Pernah Menjadi Kakekku

petani adalah tentara
Lahir di desa, besar di desa dan sekarang sudah meninggal. Dan saya tidak berbohong termasuk sekarang, saya berfikir keras untuk mengibuli Anda dengan mengatakan tentara itu pernah menjadi kakekku. Sayangnya beliau tidak pernah sekalipun menenteng bedil atau memakai baju loreng, mungkin saat saya sudah tidur, jaman dulu tidur sore-sore adalah upaya kudeta pagi dengan serangan fajar.

Lalu kenapa sering menenteng cangkul dan pergi ke sawah?

Rahasia.

Pekerjaan yang misterius, tapi saya tidak pernah peduli dan juga tidak pernah bangga, sampai beliau sakit-sakitan. Ketika sakit, saya baru merasa bangga, tidak setiap tentara jadi kakekku dan belum tentu sakit, tapi tentara itu yang pernah menjadi kakekku bisa!. Credit point, plus-plus.

Sesudah beliau meninggal, saya baru sadar ternyata tentara yang pernah menjadi kakekku setiap hari pergi berperang di sawah, sendirian! Dan beliau tidak pernah naik pangkat. Dzolimnya negara kepada kakekku, mulai dicatat.

Kalau sekarang banyak hama di sawah dan ladang Anda, itu wajar. Tidak ada yang berani berperang seperti kakekku lagi. Selamat jalan.

Kopi Hitam Rencengan

kopi hitam rencengan
Anda termasuk manusia yang suka kopi?

Selamat, Anda baru saja melakukan upaya pencegahan "step". Ini gejala kejang-kejang yang membuat orang tua saya menangis terisak saat saya masih kecil, sementara Ayah tidak ada di rumah, --beliau jarang di rumah, paling di teras belakang--

Kalau kopi, apalagi kopi hitam rencengan bisa menyebabkan gigi kuning, sekarang gampang tinggal beli aja odol seperti iklan di tivi, beres! satu detik langsung cling. Masak iklan bohong? Kalau iya bohong, pasti tidak ada yang beli odol seperti yang diiklankan.

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh orang-orang yang spesialis dibidangnya mengatakan, kopi bisa menimbulkan gairah dan semangat baru, sayang saya tidak pernah tahu orang yang mengatakannya, apakah termasuk kopi hitam rencengan yang biasa saya minum? Masa bodoh. Saya tidak peduli.

Iklan kopi hitam rencengan sekarang semakin jarang, makanya iklan odol yang bisa memutihkan gigi juga jarang, mungkin orang sekarang harus dibiasakan melihat iklan kopi hitam rencengan dengan iklan odol berurutan, supaya orang percaya pada odol dan mau minum kopi hitam rencengan lagi. Kalau ada niat, pasti ada jalan.

Kalender Februari 2015

kalender februari 2015
Saya pribadi menyangka bulan Februari 2015 datang setelah Januari 2015 tepat sebelum Maret 2015, dan ternyata benar! Saya sekali lagi kagum kepada pemberi kalender, yaitu bidan Sri dan Toko Bahan Bangunan Berkah Jaya. Mereka tepat meramal kadatangan bulan Februari 2015 pada kalendernya yang mereka berikan kepada saya pada Desember 2014 lalu.

Ah, seandainya istri saya tidak datang ke Bidan Sri untuk suntik KB, saya tidak punya kalender yang ada bulan Februarinya. Tidak terbayang kalau saya tidak membeli 2 zak semen merek Tiga Roda ke Toko Bangunan Berkah Jaya, mungkin Februari hanya milik tetangga saya saja yang sering sakit dan berobat jalan setiap bulan, atau milik Bos Endang yang baru saja membuat loteng di rumahnya.

Sudah tradisi keluarga saya untuk mengganti kalender setiap tahun, hanya keluarga saya!

Dan saya selalu melihat apakah ada bulan Februari pada kalender barunya. Soalnya, saya pernah melihat ada kalender yang hanya memajang bulan Januari saja, sementara Februari dan seterusnya katanya belum jadi, luar biasa!

Anda harus membuka kalender Anda sekarang, silakan cek apakah ada bulan Februarinya?